Apa Itu Peer To Peer, Kelebihan, Dan Contoh Peer To Peer Network

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Setiap perangkat di jaringan berkedudukan seperti kawan dalam golongan belajar dalam bumi P2P. P2P memungkinkan kerjasama langsung antara semua orang di jaringan tanpa kudu berjuntai pada satu pihak tertentu. Tak usah pakai lama, langsung simak selengkapnya saja yuk mengenai Apa Itu Peer to Peer, Kelebihan, dan Contoh Peer to Peer Network

Apa Itu Peer to Peer?

Peer-to-peer (P2P) adalah arsitektur jaringan terdesentralisasi nan mana peserta, nan disebut peer, berinteraksi langsung satu sama lain tanpa butuh otoritas alias server pusat.

P2P adalah langkah kerja di mana semua perangkat (seperti komputer, ponsel, alias perangkat lain nan terhubung ke internet) bisa berkomunikasi langsung satu sama lain. Tidak ada satu “pengendali” pusat nan mengatur semuanya. Semua perangkat mempunyai peran nan sama.

Kelebihan Jaringan Peer to Peer

Berikut ini penjelasan perincian mengenai kelebihan jaringan P2P:

Desentralisasi dan Ketahanan

Jaringan Peer to Peer seperti sebuah klub nan mana setiap personil mempunyai peran nan sama pentingnya. Tidak ada satu titik pusat nan bisa menghentikan jaringannya. Bahkan jika beberapa personil keluar alias tidak online, jaringan tetap tetap berjalan. Hal ini membikin jaringan jadi lebih tahan banting dan tidak mudah rusak.

Skalabilitas nan Mudah

Dalam jaringan Peer to Peer, semakin banyak orang nan berasosiasi maka semakin kuat jaringannya. Hal ini membikin jaringan P2P bisa menangani lebih banyak pekerjaan dan bisa melayani lebih banyak orang.

Pemanfaatan Sumber Daya nan Efisien

Di jaringan Peer to Peer, setiap orang memberi sebagian dari sumber daya mereka untuk membantu nan lain. Misalnya, jika seseorang mempunyai kecepatan internet nan cepat, mereka bisa berbagi kecepatan itu ke orang lain dalam jaringan. Begitu juga dengan penyimpanan alias keahlian komputasi. 

Dengan langkah tersebut, setiap orang bisa menggunakan sumber daya nan tersedia tanpa beban berat pada satu orang saja.

Penghematan Biaya

Dalam jaringan Peer to Peer, tidak perlu investasi besar untuk prasarana lantaran tidak ada kebutuhan bakal server pusat nan mahal. Artinya, biaya pengaturan dan pemeliharaan jaringan P2P bisa lebih rendah.

Komunikasi Langsung dan Pengiriman Konten Lebih Cepat

Dalam jaringan Peer to Peer, komunikasi langsung membikin pengiriman konten lebih sigap dan hubungan bisa terjadi secara real-time. Hal ini memungkinkan pengedaran info alias file media dengan lebih efisien.

Peningkatan Privasi dan Keamanan

Dalam jaringan Peer to Peer, komunikasi langsung antarrekan bisa dienkripsi untuk memastikan bahwa info nan ditransfer tetap kondusif dan pribadi. Selain itu, lantaran tidak ada server pusat, jaringan Peer to Peer menjadi lebih tahan terhadap serangan satu titik sehingga meningkatkan privasi dan keamanan.

Kelemahan Jaringan Peer to Peer 

Berikut ini beberapa kelemahan dari jaringan Peer to Peer, antara lain :

Kurangnya kendali pusat

Dalam jaringan P2P nan mana tanpa pusat kendali, P2P menerapkan patokan alias kebijakan nan konsisten, memastikan info tetap aman, alias mengatur tugas-tugas nan kompleks menjadi lebih sulit.

Kompleksitas Manajemen Jaringan

Bayangkan jaringan P2P seperti sebuah proyek kolaboratif nan mana setiap personil mempunyai peran nan sama pentingnya. Dalam proyek tersebut, tugas-tugas manajemen seperti pengaturan alamat, menjaga keamanan, alias meningkatkan keahlian kudu didistribusikan di antara semua anggota.

Hal tersebut butuh lebih banyak koordinasi dan upaya ekstra lantaran tidak ada satu orang alias entitas nan mengontrol semuanya.

Ketergantungan pada Ketersediaan Rekan

Jaringan P2P seperti sebuah klub di mana setiap personil mempunyai tanggung jawab untuk datang dan berpartisipasi.

Jika banyak personil tidak datang alias tidak aktif maka keahlian dan kesiapan sumber daya dalam jaringan bisa terpengaruh. Hal ini lantaran jaringan P2P berjuntai pada kontribusi aktif dari semua personil untuk tetap melangkah dengan baik.

Variabilitas Kinerja dan Efisiensi

Dalam jaringan P2P, keahlian juga dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti jumlah anggota, kualitas anggota, serta gimana jaringan tersebut disusun.

Ketika orang berasosiasi alias keluar dari jaringan, keahlian dan efisiensi bisa berubah-ubah, membuatnya susah untuk memprediksi gimana jaringan bakal berperilaku.

Risiko keamanan

Dalam jaringan P2P, keamanan juga menjadi masalah. Penting untuk memastikan bahwa info nan dikirimkan kondusif dari manipulasi alias serangan lantaran semua orang berinteraksi langsung.

Jaringan P2P bisa rentan terhadap serangan alias penyalahgunaan oleh pihak nan tidak bertanggung jawab tanpa langkah-langkah keamanan nan tepat.

Masalah norma dan kewenangan cipta

Dalam jaringan P2P, ada akibat bahwa orang-orang membagikan alias mengunduh konten nan melanggar kewenangan cipta secara ilegal. Meski teknologi P2P itu sendiri tidak ilegal, penggunaannya untuk berbagi materi berkuasa cipta tanpa izin mempunyai implikasi norma dan etika nan serius.

Arsitektur Peer to Peer

Suatu arsitektur peer-to-peer (P2P) mempunyai karakter unik berikut:

  • Kesetaraan Node: Semua komputer dalam jaringan P2P dianggap sama (sebagai server alias client secara bergantian), tanpa ada nan lebih tinggi alias lebih rendah. Artinya, tidak ada satu pun nan menjadi pusat utama sehingga tidak ada akibat Single-Point-of-Failure (SPOF) nan bisa mengganggu seluruh jaringan.
  • Tidak Butuh Koordinator Sentral: Dalam P2P, tidak ada satu pihak nan mengatur semua aktivitas. Meski perihal ini memberi kebebasan namun bakal membikin keputusan bisa menjadi lebih susah lantaran tidak ada orang nan memimpin.
  • Skalabilitas nan Mudah: Jaringan P2P bisa diperluas dengan mudah saat personil baru bergabung. Hal ini membuatnya lebih elastis dan tidak terbebani dengan masalah keahlian saat jaringan tumbuh.
  • Interaksi Langsung dan Berbagi Konten: Para personil dalam jaringan P2P bisa langsung berkomunikasi dan berbagi konten. Setiap personil bisa menjadi penyedia alias penerima info sehingga konten nan terkenal bakal dengan mudah tersedia. Namun, jika tidak ada nan tertarik, konten tidak terkenal bisa hilang.
  • Jaringan Lapisan Atas (Overlay) Virtual: Anggota jaringan P2P bisa membentuk jaringan virtual di atas physical paths (yang latency-nya lebih tinggi). Hal ini membikin logical paths berbeda dari physical paths dan setiap personil mempunyai peran dalam mengarahkan lampau lintas info melalui jaringan overlay.

Contoh P2P Network

Dalam pembahasan saat ini, bakal meninjau beberapa contoh penggunaan jaringan P2P nan umum digunakan dan gimana teknologi ini mempengaruhi langkah kita berkolaborasi, berbagi informasi, dan berkomunikasi di era digital ini.

Berbagi File

Terkait poin berbagi file di jaringan P2P, tidak ada server pusat nan kudu diandalkan. Hal ini membikin proses berbagi file menjadi lebih mudah dan irit biaya untuk bisnis.

Blockchain

Dalam bumi blockchain, jaringan P2P membantu menjaga salinan kitab catatan nan komplit dan terupdate secara bersamaan. Hal ini membantu memastikan keakuratan info dan meningkatkan keamanan lantaran tidak ada satu pihak nan mengontrol semua catatan.

Pesan Langsung

Dalam jaringan P2P, komunikasi bisa terjadi dengan kondusif dan efisien lantaran pesan nan dikirimkan dienkripsi untuk melindungi privasi. Dengan langkah ini, pengguna dapat berkomunikasi secara langsung tanpa cemas tentang penyadapan alias gangguan dari pihak lain.

Kolaborasi

Pada contoh kolaborasi, jaringan P2P seperti sebuah ruang kerja berbareng di mana semua orang bisa berbagi perangkat tulis dan ide-ide mereka dengan mudah. Dalam jaringan ini, nan dimaksud berbagi file adalah memindahkan info dan membangun kerjasama antaranggota jaringan. Hal tersebut membantu rekan-rekan untuk bekerja sama dalam proyek dan memperkuat hubungan kolaboratif di antara mereka.

IP Telephony

Dalam aplikasi P2P seperti Skype, teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol) memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi satu sama lain secara langsung melalui internet tanpa memerlukan prasarana telepon tradisional. Hal ini membikin panggilan telepon lebih murah dan lebih mudah diakses bagi banyak orang.

Jadi, apakah kalian sudah memahami mengenai apa itu Peer to Peer, fungsinya apa saja, kelebihannya apa, dan contoh Peer to Peer Network? Boleh banget loh sharing di kolom komentar mengenai Peer to Peer, siapa tahu kawan-kawan di sini bisa dapat insight dari kalian 🙂

Selengkapnya
Sumber Blog Jetorbit Indonesia
Blog Jetorbit Indonesia