Definisi Load Balancing, Fungsi, Metode, Dan Cara Kerjanya

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Kalian sudah mengerti kah bahwa load balancing merupakan metode nan dilakukan untuk membantu suatu server agar terhindar dari gangguan trafik dalam jaringan komputer? Jika belum paham, wajib banget kalian simak nih tulisan ini lantaran bakal diulas tentang Definisi Load Balancing, Fungsi, Metode, dan Cara Kerjanya. Silakan disimak ya.

Definisi Load Balancing

Definisi load balancing adalah suatu proses penyaluran trafik ke dalam sejumlah server. Sehingga, keahlian jaringan pun bakal menjadi jauh lebih stabil dengan menggunakan load balancing. Hal ini dikarenakan beban trafik tersebut tidak hanya ditanggung oleh salah satu server saja, melainkan terbagi secara merata. 

Tujuan utama load balancing adalah untuk mengoptimalkan keahlian sekaligus mengatasi beragam gangguan pada database, aplikasi, maupun website kalian.

Kalian mempunyai website dengan trafik jaringan cukup tinggi? Maka penggunaan load balancing merupakan perihal nan sangat tepat. Sebab, load balancing bakal membantu server kalian tetap merespon dengan sigap dan terhindar dari kendala.

Jenis Load Balancing

Secara umum, jenis load balancing adalah berikut:

Software Load Balancer

Untuk menggunakan software load balancer, jenis load balancing perangkat lunak perlu diinstal dulu pada server kalian. FYI, jenis ini dikenal jauh lebih terjangkau dan elastis dibandingkan load balancer lainnya, loh.

Hardware Load Balancer

Selain software, jenis lainnya dari load balancing adalah dalam corak fisik, ialah perangkat keras. Hardware load balancer diketahui berbobot lebih mahal dan kurang elastis jika dibandingkan dengan jenis perangkat lunak. Contoh load balancing jenis ini adalah barracuda, coyote point, dan cisco system catalyst load balancer.

Fitur-fitur Load Balancing

Perlu diketahui bahwa gimana load balancing memperlakukan server tidaklah sama antara user satu dengan nan lain. Semua berjuntai fitur apa nan dipilih sesuai kebutuhan. NGINX memaparkan beberapa opsi fitur, antara lain: 

1. Round Robin

Fitur nan mendistribusikan sejumlah permintaan nan masuk ke dalam sekelompok server secara berurutan.

2. Least Connections 

Fitur nan mengatur jika ada permintaan baru maka bakal langsung mengalihkan ke server dengan jumlah traffic yang paling sedikit. Dalam perihal ini, sistem load balancing bakal terus melakukan komputasi kapabilitas relatif dari setiap server. Nah, dari hasil komputasi itulah baru bisa  menentukan server mana nan mempunyai traffic paling sedikit.

3. Least Time

Ini merupakan jenis lebih komplit dari least connection. Di sini sistem dalam melakukan pemilihan server tidak hanya berasas traffic mana nan paling sedikit namun juga meliputi waktu respon paling cepat. 

4. Hash

Mendistribusikan permintaan berasas kunci nan kalian tentukan, seperti alamat IP pengguna alias URL permintaan. NGINX Plus dapat secara opsional menerapkan hash konsisten untuk meminimalkan redistribusi beban jika set server hulu berubah.

5. Random with Two Choices 

Memilih dua server secara random dan mengirimkan permintaan ke salah satunya nan dipilih dengan menerapkan Least Connections.

Fungsi Load Balancing

Secara umum, Amazon menyatakan adanya sistem load balancing memberikan beragam kegunaan untuk meningkatkan keahlian server dalam beberapa perihal berikut ini:

1. Meningkatkan Daya Tahan Server

Daya tahan di sini menunjukkan seberapa sering server mengalami kegagalan nan menyebabkan lama down-nya meningkat. Hal nan tentu saja tidak diinginkan oleh kalian lantaran menyebabkan website alias aplikasi tidak bisa audiens akses.

Eitss, untungnya andaikan kalian melengkapi sistem dengan tools load balancing, kegagalan lebih dapat terminimalisasi, loh. Alasannya lantaran tools mampu menaikan tolerasi kegagalan sistem.

Nah, caranya dengan secara otomatis mendeteksi server nan sedang bermasalah lampau mengarahkan ke server nan tetap baik

2. Mengakomodasi Perkembangan Website / Aplikasi

Tentu kalian mau website alias aplikasi nan kalian buat semakin berkembang, kan? Semakin banyak traffic yang masuk dan perihal tersebut juga membikin lebih banyak cuan nan masuk. Jika memang mau demikian maka wajib banget nih tools load balancing terpasang. 

Dengan langkah begitu, sekarang website alias aplikasi nan dimiliki bisa menangani ribuan permintaan nan audiens ajukan. Kemampuan tersebut diperoleh lantaran load balancer melakukan hal-hal ini pada sistem :   

  • Mencegah terjadinya masalah bottleneck (kemacetan) pada server manapun.
  • Membantu memprediksikan aliran traffic yang terjadi agar dapat memutuskan apakah kudu menambah alias menghapus server.
  • Menambahkan sistem redundansi (sistem penyimpanan info nan sama di tempat nan berbeda tapi dengan tambahan sistem pengamanan).

3. Meningkatkan Sistem Keamanan

Biasanya sih di dalam tools load balancing juga telah disertakan fitur keamanan untuk menambah perlindungan pada server.  Misalnya nih, dalam kondisi ada pihak tidak bertanggung jawab mau membanjiri server dengan spam request. 

Selain itu, dari segi keamanan load balancer juga turut melaksanakan beragam aktivitas berikut ini: 

  • Memantau aliran traffic  nan masuk secara terus-menerus dan jika mendeteksi  konten rawan maka bakal langsung memblokirnya. 
  • Mengarahkan traffic melalui firewall untuk keamanan tambahan.

Metode Load Balancing

Dalam melakukan penyeimbangan traffic, metode nan load balancing lakukan terbagi menjadi 4 kategori berasas apa nan diperiksa dalam traffic yang masuk: 

1. Memeriksa Jenis Aplikasi nan Dipakai

Aplikasi modern nan kompleks mempunyai beberapa server farm dengan beberapa server nan didedikasikan untuk satu kegunaan aplikasi. 

Terkait perihal tersebut, tools load balancing bakal memeriksa konten permintaan nan masuk, seperti header HTTP alias ID sesi SSL. Tujuan pemeriksaan di sini adalah sebagai parameter gimana sistem bakal melakukan pengalihan jalur traffic.

Contoh, sebuah aplikasi e-commerce memiliki direktori produk, keranjang belanja, dan kegunaan checkout. Jika permintaan berasal dari kemauan audiens untuk mengakses gambar dan video maka load balancer akan mengirimkan permintaan ke server tanpa menyertakan perintah untuk mempertahankan koneksi. 

Sebaliknya, jika permintaan berasal dari keranjang shopping maka load server bakal meminta server agar : 

  • Mempertahankan banyak hubungan klien 
  • Menyimpan info keranjang untuk waktu nan lama

2. Memeriksa Kondisi Jaringan Server

Kondisi jaringan dalam server terbagi menjadi 2, ialah tetap dan dinamis. Statis diperuntukkan pada konten-konten nan setiap waktunya relatif tidak mengalami perubahan berfaedah seperti artikel. Dengan demikian, beban server untuk melakukan maintain sumber daya juga tidak bakal berat.

Adanya tools load balancing sangat membantu menetapkan mana server nan cukup mendapatkan jaringan tetap dan mana nan kudu mendapatkan jaringan dinamis. 

3. Memeriksa Kondisi Server Global 

Hadirnya tools load balancing semakin terasa manfaatnya bagi perusahaan nan mempunyai banyak server di beragam region. Load balancer di sini bakal berkedudukan mengelola setiap beban nan terdapat dalam region tertentu. 

Saat ada audiens dari suatu negara mengirimkan permintaan maka secara otomatis bakal dialihkan ke server dengan region terdekat dengan negara tersebut. 

Peluang terjadinya pemindahan traffic ke region nan agak jauh bisa terjadi andaikan server di region terdekat mengalami kegagalan. 

4. Memeriksa Kondisi DNS 

Dalam memeriksa DNS, tools load balancing bakal mengonfigurasi domain kalian untuk mengalihkan permintaan jaringan pada seluruh sumber daya nan ada di dalamnya. 

Sebuah domain dapat berkomunikasi dengan sebuah website, sebuah sistem e-mail, sebuah server cetak, alias jasa lain nan diakses melalui internet. 

Nah, mengenai perihal tersebut maka load balancer berfaedah untuk menjaga kesiapan aplikasi dan menyeimbangkan lampau lintas jaringan di seluruh sumber daya nan didistribusikan.

Cara Kerja Load Balancing

Cara kerja load balancing adalah mengatur trafik dan mencegah terjadinya kemacetan ataupun hal-hal nan tidak diinginkan.

Load balancing bakal memastikan bahwa jaringan tetap melangkah lancar tanpa hambatan. Berikut ini gambaran langkah kerja load balancing:

  • Pertama, para pengguna melakukan permintaan akses masuk ke suatu server.
  • Selanjutnya, load balancer menerima trafik jaringan tersebut lampau menyalurkannya ke dalam sejumlah server secara merata.
  • Bila salah satu server down maka load balancer bakal mengalihkan trafik tersebut ke server lainnya nan tersedia.

Rekomendasi Software Load Balancer

Dalam pembahasan kalian ini hanya bakal berfokus pada software karena Geeksforgeeks menuturkan lebih banyak dipakai oleh perusahaan nan tarafnya mini hingga menengah.  

Inilah dua jenis tools yang bisa dicoba menurut rekomendasi Betterstack:  

Traefik

Traefik merupakan salah satu rekomendasi software untuk load balancing yang cukup terkenal lantaran mampu: 

  • Secara otomatis mendeteksi dan mengkonfigurasi ulang dirinya sendiri ketika ada jasa nan ditambahkan alias dihilangkan. Dengan demikian, bakal memudahkan untuk mengatur skalabilitas aplikasi. 
  • Menundukung beragam fitur algoritma nan ada dalam load balancer, meliputi round-robin dan least connections. Selain itu, bisa juga diintegrasikan dengan software backends semacam Docker, Kubernetes, dan lain-lain. 
  • Memiliki format konfigurasi nan user friendly. 
  • Menawarkan fitur-fitur lanjutan seperti active clustering untuk mempertinggi daya tahan server. Oia, ada juga fitur pengecekan kesehatan server untuk memastikan nan sehat-sehat saja, nan betul-betul terpakai untuk menangani traffic. 
  • Tersedia di beragam sistem operasi dari laptop/PC nan mencakup Linux, macOS, dan  Windows operating systems. 

NGINX

NGINX merupakan software untuk load balancing nan layak sekali dijadikan sebagai pilihan kalian. 

NGINX sudah dikenal sebagai server website open source dan reverse proxy nan bagus. Perannya sebagai load balancer pun patut diperhitungkan. Alasannya lantaran software memiliki cukup banyak kelebihan, ialah sebagai berikut: 

  • Performa berbobot tinggi dengan pemakaian sumber daya nan relatif minimalis. Spesifikasi nan membuatnya menjadi opsi nan tepat pada server nan mempunyai traffic tinggi alias sumber dayanya terbatas. 
  • Kompatibel dengan beragam fitur algoritma, seperti round-robin dan least connections. Oia, kalian dapat mengonfigurasikannya untuk bekerja dengan beraneka backends semacam HTTP, FastCGI, dan TCP. 
  • Menawarkan sesi server nan lebih tahan lama lantaran ditunjang dengan fitur pengecekan kesehatan.  
  • Tersusun dari format konfigurasi nan sederhana dan bahasa konfigurasi nan terdokumentasi secara sistematis. 
  • Menawarkan beberapa tools tambahan untuk membantu dan mengatur sistem load balancer.
  • Kompatibel dengan 3 jenis sistem operasi, ialah Linux, macOS, dan Windows operating systems.

Jadi bagaimana, apakah kalian sudah mendapatkan gambaran nan lebih sekarang, setelah menyimak tulisan ini sampai kelar? Pokoknya kalian tak usah cemas pada server nan sering down lantaran kelebihan muatan lantaran tools load balancing bisa membantu kalian.

Miliki website dan langsung online sekarang juga!

Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun, Jetorbit siap membantu onlinekan website dambaan kalian dan menjadikan upaya kalian dikenal oleh seluruh dunia. Jetorbit tidak hanya membangun website alias aplikasi namun juga mengembangkan bagian upaya kalian.

Salah satu argumen kalian kudu membikin website di Jetweb adalah kami memberikan solusi pada apa nan kalian inginkan melalui website dan aplikasi dengan desain, ide, serta kemungkinan nan tak terbatas lainnya. 

Semoga berfaedah 🙂

Selengkapnya
Sumber Blog Jetorbit Indonesia
Blog Jetorbit Indonesia