Kenali Perbedaan Ssd Dan Hdd Sebagai Penyimpanan Data Komputer

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Artikel kali ini bakal membahas tentang perbedaan SSD dan HDD. Keduanya merupakan perangkat penyimpanan info pada komputer. SSD (Solid State Drive) menyimpan info dalam corak memori flash. Sementara itu HDD (Hard Disk Drive) menyimpan info dalam corak disk magnetik. HDD lebih dulu ditemukan dan lebih lama digunakan. SSD ini merupakan teknologi nan lebih baru dengan menggunakan sifat bentuk dan kimia silikon. Tujuannya guna memberikan lebih banyak volume penyimpanan, efisiensi, dan kecepatan. Meskipun begitu, sekarang ini tetap banyak komputer laptop nan menggunakan HDD lantaran tetap kompatibel dengan teknologi terkini dan lebih irit biaya.

Mengenali SSD

Solid State Drive alias SSD diciptakan oleh Fujio Masuoka pada 1980 di Toshiba. Namun merek ini baru muncul di pasaran pada 7 tahun kemudian setelah melalui segala proses penyempurnaan.

Pada 1989, SanDisk Corporation nan tetap berjulukan SunDisk mematenkan SSD dengan pedoman flash. Penggunaan resmi SSD baru terjadi pada tahun 1991 melalui seri laptop ThinkPad. Selanjutnya, SSD terus mengalami perkembangan hingga seperti sekarang nan kita gunakan saat ini.

Kemampuan SSD dalam mengakses, mengirim, dan aktivitas lainnya jauh lebih sigap dibandingkan dengan HDD. SSD juga lebih tahan guncangan. Jadi, jika latop jatuh ata mengalami tumbukan saat perjalanan datanya tidak bakal hilang.

Mengenali HDD

Untuk Hard Disk Drive alias HDD ditemukan oleh seorang insinyur IBM, Reynold B. Johnson di tahun 1956. HDD adalah perangkat memori nan berfaedah menyimpan info di dalam piringan magnetik. HDD pertama mempunyai ukuran sebesar 0,6 meter dengan kapabilitas penyimpanan hanya 4,4 MB.

Degan memanfaatkan kemajuan teknologi, HDD nan terbaru saat ini mempunyai ukuran 0,6 cm dengan kapastitas mencapai 750 GB. Untuk kapabilitas HDD nan paling besar ukurannya 3,5 inchi dan penyimpanan 14 TB.

Pada awal kemunculannya dengan ukuran besar, HDD saat itu tidak dapat dipasang langsung di dalam perangkat. Kemudian semakin berkembang, HDD juga mempunyai ukuran nan semakin mini dan tipis hingga dapat menjadi memori internal. Meskipun begitu, tetap ada HDD jenis eksternal untuk perangkat memori tambahan.

Cara Kerja SSD

Perangkat SSD berisi flash nonvolatif nan terdiri dari beragam sirkuit terintegrasi untuk menyimpan dan mengambil data. SSD menggunakan chip memori flash nan bergerak secara elektronik. Data disimpan secara digital dalam sel memori, sehingga proses baca dan tulis info dapat berjalan dengan kecepatan 50-250 MBps.

Di dalam SSD terdapat transistor gerbang melayang-layang dalam pola kisi. Tiap baris dalam kisi disebut sebagai halaman, dengan banyak laman dapat membentuk sebuah blok. SSD menyimpan info pada blok ini.

Cara Kerja HDD

HDD pada umumnya menggunakan piringan cakram nan berputar sigap untuk menyimpan dan mengakses data. Proses ini melibatkan proses mekanik nan bergerak bersama. Setiap piringan tersebut mempunyai segmen alias lingkaran konsentris di atasnya. Setiap nomor trek dan sektor membikin alamat unik nan digunakan HDD untuk mengorganisir dan menemukan data.

Motor memutar lengan aktuator internal dengan head baca/tulis. Dengan membaca info muatan pada segmen tertentu, head baca/tulis mencatat dan mengambil informasi. Pengontrol I/O dan sistem operasi HDD memberi tahu komponen mekanis tentang apa nan kudu dilakukan dan kapan kudu dilakukan.

Perbedaan SSD dan HDD nan Lainnya

SSD dan HDD sama-sama perangkat penyimpanan memori, tetapi keduanya mempunyai langkah kerja nan berbeda. Ada beragam perbedaan nan tampak dalam SSD dan HDD selain langkah kerjanya lantaran kemajuan teknologi sebagai berikut:

Kapasitas Penyimpanan

Kapasitas penyimpanan pada HDD lebih besar daripada SSD dalam rentang nilai jual nan sama. Alasannya lantaran HDD memakai piringan berputar nan dapat menyimpan info dalam jumlah besar. Kapasitas HDD rata-rata antara 500 GB hingga 2,1 TB.

Di sisi lain, SSD mempunyai kapabilitas penyimpanan nan lebih sedikit. Kapasitas minimal SSD biasanya hanya mencapai 128 GB hingga 256 GB saja. Kapasitas tersebut sebetulnya tetap bisa dtingkatkan terus jika ruang penyimpanan mulai penuh. Tersedia juga SSD berkapasitas besar hingga 4 TB tetapi harganya bakal lebih mahal.

Umur Pakai

Teknologi flash memory pada SSD nan memungkinkan untuk ditingkatkan mempunyai siklus baca-tulis nan terbatas sebelum kinerjanya makin menurun. Hal ini mengakibatkan umur SSD lebih pendek daripada HDD.

Di samping itu HDD bekerja dengan piringan berputar tetapi membuatnya lebih rentan terhadap keausan mekanik seiring berjalannya waktu. Akan tetapi sistem HDD tidak terbatas pada siklus baca-tulis, sehingga umur pakainya lebih panjang sekitar 3-5 tahun dalam pemakaian normal.

Konsumsi Energi

Pemakaian daya pada SSD lebih efisien dalam konsumsi daya daripada HDD. Sistem SSD tidak mempunyai bagian nan kudu bergerak dan memerlukan daya untuk berputar seperti pada HDD. Hal ini membikin SSD menghasilkan panas nan lebih sedikit. Dengan mengeluarkan panas nan seminimal mungkin membikin SSD berfaedah untuk perangkat nan memerlukan efisiensi tinggi alias nan berjuntai pada daya baterai.

Sementara itu HDD memerlukan lebih banyak daya listrik untuk memutar piringan, sehingga penggunaannya menjadi lebih royal daripada penggunaan sistem SSD.

Ketahanan Komponen

Dalam perihal ketahanan komponen, SSD lebih unggul lantaran di dalamnya tidak terdapat bagian mekanis nan bergerak. Hal tersebut membikin SSD lebih tahan terhadap goncangan dan getaran. Pada segi penyimpanan info juga lebuh unggul SSD lantaran info tersimpan di dalam chip terpusat. SSD merupakan pilihan nan tepat untuk penyimpanan info nan lebih efektif dan tahan lama.

Berbeda dengan SSD, HDD nan mempunyai komponen mekanis menjadi lebih rentan terhadap kerusakan nan disebabkan oleh getaran dan goncangan. Kerusakan nan terjadi dapat mengakibatkan kegagalan drive dan kehilangan data. Tapi meskipun begitu, tumbukan nan sangat kuat dan keras juga tentu saja dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem SSD.

Dari segala komparasi di atas, dapat disimpulkan bahwa keputusan untuk menggunakan HDD alias SSD perlu memandang dari kebutuhan anda. Jika Anda memerlukan penyimpanan umum secara massal hingga 1 TB untuk menyimpan gambar, film, alias file lain, menggunakan HDD menjadi pilihan nan tepat. Namun, jika Anda lebih mengutamakan performa dan kecepatan, maka SSD jelaslah lebih unggul.

Untuk info lain mengenai perangkat komputer alias printer dapat klik di sini.

Selengkapnya
Sumber Blog Service Laptop
Blog Service Laptop