Mau Pilih Mana: Node Js Vs Php?

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
Table of Contents
  • Node.js
  • PHP
  • Persamaan Node Js vs PHP
  • Perbedaan Node Js vs PHP
  • Kemudahan Penggunaan
  • Node Js vs PHP Performance
  • Perbedaan dari Hosting
  • Node Js vs PHP Security
  • Jadi, Kalian Mau Pilih Node Js alias PHP, nih?

Node Js vs PHP merupakan perangkat terkenal untuk programming server. Node.js dan PHP mempunyai kegunaan cukup mirip dan bekerja dalam ekosistem teknologi serupa. Makanya tak mudah untuk memilih salah satu di antaranya. Okay, tak usah pakai lama, langsung simak sampai kelar yuk Mau Pilih Mana: Node Js vs PHP?

Node.js

Node.js pertama kali diperkenalkan oleh Ryan Dahl pada tahun 2009. Alat ini mempunyai kemudahan dalam penggunaan aplikasi JavaScript di server. Alhasil, membikin aplikasi back-end melangkah cepat.

Kemunculannya juga membuka kesempatan baru bagi developer front-end, loh. Selanjutnya, mereka bisa menggunakan keahlian JavaScript-nya untuk mengembangkan front-end dan back-end dengan bahasa nan sama.

Popularitas ekosistem Node.js memicu pengembangan library dan framework JavaScript nan sangat kuat, seperti Express.js dan Socket.io. Hal ini memudahkan pembuatan aplikasi berperforma tinggi dan real-time nan kompleks.

PHP

PHP (Hypertext Processor) merupakan bahasa scripting server-side open-source. Alat ini pertama kali muncul pada tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf. Nah, sejak saat itu banyak situs terkenal seperti FB untuk menggunakannya.

PHP biasanya terpakai secara spesifik untuk programming server-side. Selain itu, PHP bisa terkombinasi dengan teknologi lain untuk membikin Linux, Apache, MySQL, dan PHP.

Alat ini menjadi sangat terkenal sebagai platform open-source canggih untuk mengembangkan aplikasi web dinamis. Berkat open-source ini, developer dapat dengan mudah membagikan kode dan bekerja-sama dalam sebuah proyek web.

Pengembang bisa dengan mudah mengintegrasi kode ke dalam HTML dan HTML5. Berkat itulah PHP mempunyai keahlian untuk terhubung dengan database tipe apapun.

Persamaan Node Js vs PHP

Anyway, Node.js dan PHP mempunyai beberapa persamaan, loh. Keduanya merupakan platform tersendiri dan bisa dipakai di Windows, Linux dan macOS, sehingga membuatnya kompatibel secara cross-platform.

Kedua perangkat ini mempunyai untung memudahkan debug dan mengurangi ukuran program. PHP dan Node.js bisa memanage konten web secara efektif. Apalagi, keduanya menawarkan interface interaktif serta ramah pengguna.

Menariknya, Node.js maupun PHP melangkah di sebuah server dan mengendalikan routed request (permintaan ter-route). Kalian bisa menggunakannya untuk membikin permintaan data, laman web dinamis, dan konten statis.

Persamaan terakhir, baik PHP dan Node.js merupakan open-source. Keduanya mempunyai ekosistem add-on ekstensif. Alhasil, kalian bisa mengubah kode sesuai kebutuhan untuk hasil terbaik proyek web kalian.

Perbedaan Node Js vs PHP

Berikut ini beberapa perbedaan antara keduanya:

  1. Kemudahan Penggunaan

Umumnya, PHP mudah terpakai oleh developer yang bisa menggunakan bahasa C-style. Ada syntax sederhana dan library standar ekstensif berisi banyak fitur dan fungsi.

Sementara itu, Node.js mudah terpakai oleh developer dengan latar belakang JavaScript. Mereka bisa mempelajarinya dengan sangat cepat. Node.js juga mempunyai syntax sederhana dan ekosistem besar berisi framework dan library sehingga memudahkan dalam pembuatan web.

Sebenarnya sih, topik kemudahan penggunaan PHP dan Node.js tetap diperdebatkan. Meski begitu, banyak developer mengaku Node.js lebih mudah dalam penggunaannya. Sementara itu PHP dinilai lebih sederhana dan mudah dipelajari.

  1. Node Js vs PHP Performance

PHP merupakan sebuah bahasa sinkronis, artinya hanya bisa memproses satu request dalam satu waktu.

Alhasil, server hanya bakal memproses sebuah perintah sebelum bersambung ke perintah selanjutnya. Hal ini bisa merepotkan kalian sih jika mau memberi banyak perintah nan mau terproses secara bersamaan.

Beberapa proyek apalagi memudahkan PHP melangkah lebih sigap dari biasanya. Misalnya, saat terhubung dengan HHVM, performa PHP bisa lebih sigap hingga 75 persen.

Sebaliknya, Node.js bisa menyelesaikan banyak perintah secara bersamaan. Sebab, Node.js merupakan bahasa asinkronis secara default. Berkat penggunaan Engine JavaScript V8, Node.js bisa mempunyai performa berkecepatan tinggi dan menghasilkan waktu startup lebih cepat. Alhasil, aplikasi nan menggunakan Node.js mempunyai performa sangat kuat.

Berkat kemampuannya untuk memproses beberapa perintah secara bersamaan, Node.js lebih efisien dibanding PHP.

  1. Perbedaan dari Hosting

Dalam hosting, Node.js menawarkan banyak opsi nan tentunya membantu performa. Opsi tersebut bisa menghasilkan performa nan beragam. Saat memilih penyedia hosting, kecepatan dan keamanan juga kudu menjadi poin pertimbangan, ya. 

Sementara itu PHP didesain dengan kompabilitas terhadap setiap penyedia hosting besar. Hal ini tentu bisa memperluas jangkauan di pasaran. Terlebih lagi, LAMP stack-nya bisa memenuhi kebutuhan beberapa server.

  1. Node Js vs PHP Security

Keamanan merupakan aspek terpenting bagi developer web. Setuju, kan? Keduanya mempunyai fitur keamanan nan berbeda.

Pertama, PHP mempunyai fitur keamanan secara built-in. Salah satunya adalah bisa mencegah masalah keamanan aplikasi web. Keamanan PHP berjuntai dari skill si developer. Jika kodenya benar, terdapat kesempatan besar aplikasi tersebut mempunyai keamanan sangat ketat.

Sebaliknya, jika kodenya tidak tertulis secara tepat, terdapat aplikasi web tersebut menjadi rentan menghadapi masalah keamanan jaringan. Poin inilah nan menjadikan aspek PHP mempunyai reputasi jelek saat berbincang tentang keamanan.

Node.js justru tidak mempunyai banyak fitur keamanan secara built-in. Sehingga, membikin Node.js rentan terhadap serangan MITM (machine-in-the-middle), injeksi kode, dan ancaman lebih canggih.

Santuy, ada berita baik nih, ialah Node.js mempunyai banyak fitur keamanan nan lebih baik dibanding PHP. Hal ini membuatnya bisa mengurangi kerentanan secara mudah sekaligus membikin sistem keamanan nan kuat.

Jadi, Kalian Mau Pilih Node Js alias PHP, nih?

Okay, jadi bisa disimpulkan bahwa Node.js sangat cocok untuk proyek nan mengedepankan efisiensi. Jika mau membikin sebuah aplikasi web secara dinamis, kalian bisa menggunakan Node Js untuk keahlian secara optimal.

Nah, sedangkan PHP kudu digunakan jika proyek web kalian berfokus pada portabilitas. Artinya, kalian bisa memindahkan aplikasi web lebih mudah ke server nan mempunyai kegunaan support database seperti Apache.

Saat PHP terpakai dengan sistem manajemen konten seperti Joomla dan WordPress, respon web bakal melangkah dengan cepat.

Luncurkan website berbasis WordPress kalian dengan Jetorbit yuk, dengan fitur nan membikin web jadi sigap serta cuma-cuma Theme Premium! Lebih sigap menggunakan WordPress Hosting untuk keperluan website Berita, Portal, Toko Online, dan Blogging berbasis WordPress.

Semoga berfaedah 🙂

Selengkapnya
Sumber Blog Jetorbit Indonesia
Blog Jetorbit Indonesia